Dasar Hukum Koreksi Fiskal
Dasar Hukum Rekonsiliasi Fiskal Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991, Kedua: Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dan diubah terakhir dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun 2008.
Apa saja yang harus di koreksi fiskal?
Macam-macam Biaya yang Menimbulkan Koreksi Fiskal Positif
- Biaya Kepentingan Pribadi Pemegang Saham.
- Pembentukan Dana Cadangan. ...
- Premi Asuransi yang Dibayar oleh WPOP. ...
- Penggantian dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan. ...
- Dana Berlebih yang Diberikan pada Pihak Tertentu. ...
- Harta yang Dihibahkan.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan laporan fiskal dan sebutkan dasar hukumnya?
Laporan keuangan fiskal adalah laporan yang dibuat untuk kepentingan perpajakan yang mengacu pada semua peraturan perpajakan, Laporan keuangan fiskal mencakup: Neraca fiskal. Perhitungan laba rugi dan perubahan laba ditahan.
Apa yang dimaksud dengan koreksi fiskal menurut perpajakan?
Perbedaan perhitungan atas pendapatan dan biaya tersebut dapat direkonsiliasi, hal ini yang dinamakan rekonsiliasi atau koreksi fiskal. Koreksi fiskal sendiri adalah kegiatan dalam pembetulan, pencatatan, dan penyesuaian yang harus dilakukan oleh wajib pajak.
Mengapa wajib pajak harus melakukan koreksi fiskal?
Koreksi fiskal adalah koreksi perhitungan pajak yang diakibatkan oleh adanya perbedaan pengakuan metode, manfaat, dan umur, dalam menghitung laba secara komersial atau dengan secara fiskal.
Apakah tujuan dari adanya koreksi fiskal?
Rekonsiliasi fiskal atau koreksi fiskal adalah salah satu cara untuk mencocokan beberapa perbedaan yang terdapat pada laporan keuangan komersial yang telah disusun sesuai dengan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan dengan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan penyusunan sistem fiskal.
Pasal 17 tentang apa?
PPh pasal 17 merupakan pasal yang secara terperinci mengatur tarif pajak yang dibebankan kepada wajib pajak, baik wajib pajak pribadi maupun wajib pajak badan, atas penghasilan kena pajak.
Kenapa ada koreksi fiskal positif dan negatif?
Koreksi positif ialah, perbaikan yang dilakukan pada catatan penghasilan dan biaya yang berefek pada kenaikan jumlah biaya wajib pajak. Sedangkan koreksi fiskal negatif adalah perbaikan yang dilakukan justru hasilnya mengurangi jumlah biaya pajak. Sehingga beban pajak menjadi lebih ringan.
Faktor apa saja yang menyebabkan koreksi fiskal menjadi positif?
Faktor yang menyebabkan koreksi fiskal menjadi positif:
- Beban biaya dalam kepentingan pribadi wajib pajak.
- Imbalan atau penggantian terkait dengan pekerjaan atau jasa.
- Dana cadangan.
- Kelebihan pembayaran kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terkait dengan pekerjaan yang dilakukan.
- Pajak penghasilan.
Apakah setiap jenis badan usaha melakukan koreksi fiskal?
Setiap badan usaha pasti melakukan koreksi fiskal karena setiap badan usaha pasti memikirkan kelangsungan badan usahanya lewat postur penyerapan penerimaan dan pengeluaran dari tiap-tiap badan usaha. Jika pengeluaran dari badan usaha lebih besar dari penerimaannta maka akan mengganggu perkembangan badan usaha tersebut.
Kapan terjadinya koreksi fiskal positif?
Koreksi positif biasanya terjadi karena biaya-biaya yang tidak diperkenankan oleh pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 9 UU PPh. Jenis Koreksi Fiskal Positif antara lain: Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau orang yang menjadi tanggungannya. Dana cadangan.
Mengapa koreksi fiskal yang dilakukan oleh perusahaan terhadap laporan keuangannya berpengaruh terhadap laba yang diperoleh?
Jawaban. karena akibat koreksi fiskal dari laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal menyebabkan perbedaan antara laba komersial dengan laba fiskal.
Siapa yang melakukan rekonsiliasi fiskal?
Rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh wajib pajak karena terdapat perbedaan perhitungan antara laba menurut komersial atau akuntansi dengan laba menurut perpajakan.
Biaya apa saja yang termasuk koreksi fiskal negatif?
Contoh Koreksi Fiskal Negatif Pendapatan dari undian atau hibah. Pendapatan yang diperoleh dari transaksi saham. Pendapatan dari pengalihan aset kekayaan. Pendapatan dari tabungan dan deposito (bunga).
Pasal 19 tentang apa?
Pasal 19 ayat (1) UUD 1945 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. Pasal 22E ayat (1) UUD 1945 Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.
Apa isi pasal 18 ayat 2?
Pada Pasal 18 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan tegas menyatakan bahwa pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantu.
Pasal 18 tentang apa?
Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 mengatur dengan jelas bahwa: “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai Pemerintahan, yang diatur dengan undang-undang.” Dalam pasal
Kapan terjadinya koreksi fiskal negatif?
Koreksi Fiskal Negatif Hal ini disebabkan oleh pendapatan komersial yang lebih tinggi daripada pendapatan fiskal dan biaya-biaya komersial yang lebih kecil daripada biaya-biaya fiskal. Penyebab dari adanya koreksi negatif sendiri adalah.
Bagaimana rekonsiliasi fiskal yang dilakukan jika suatu penghasilan tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui menurut fiskal?
· Jika suatu penghasilan tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah penghasilan tersebut pada penghasilan menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi.
Untuk perhitungan koreksi fiskal apa saja yang bisa masuk dalam koreksi fiskal?
Contoh Lain Masuk Kategori Koreksi Fiskal Positif
- Pajak Penghasilan.
- Premi asuransi jiwa, kesehatan, kecelakaan, dwiguna, dan asuransi beasiswa, yang dibayar oleh WP OP.
- Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun. ...
- Imbalan untuk pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan hiburan.
Post a Comment for "Dasar Hukum Koreksi Fiskal"